Fathony, Ahmad (2025) Pandangan Masyarakat Terhadap Tradisi Mbangun Nikah Sebagai Upaya Pencegahan Perceraian Perspektif Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Pamongan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
931105718_PRABAB.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
931105718_BAB1.pdf Download (388kB) |
![]() |
Text
931105718_BAB2.pdf Download (389kB) |
![]() |
Text
931105718_BAB3.pdf Download (277kB) |
![]() |
Text
931105718_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) |
![]() |
Text
931105718_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) |
![]() |
Text
931105718_BAB6.pdf Download (86kB) |
![]() |
Text
931105718-DAFTARPUSTAKA.pdf Download (214kB) |
![]() |
Text
931105718_LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.pdf Download (224kB) |
Abstract
Tradisi mbangun nikah merupakan pembaharuan akad nikah yang diharapkan agar hubungan keluarga dalam suatu rumah tangga menjadi lebih baik, dalam hal kerukunan, ketentraman dalam membina rumah tangga. Tradisi tersebut biasa dilakukan ketika rumah tangga berada diujung sebuah perceraian. Islam memperbolehkan adanya perceraian ketika dalam sebuah rumah tangga terdapat banyak perselisihan antara suami istri. Pada Desa Pamongan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri terdapat beberapa warga yang melakukan tradisi mbangun nikah. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pandangan masyarakat, dalam hal ini berdasarkan perspektif sosiologi hukum Islam yang meliputi Kelompok Abangan, Kelompok Santri dan Kelompok Priyayi terhadap Tradisi mbangun nikah di Desa Pamongan. Penelitian merupakan jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan konseptual yakni sosiologi hukum Islam. Kemudian data diperoleh melalui sumber primer dan sekunder. Selain itu pengumpulan data melalui observasi pada lembaga, dokumentasi data, dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan pengamatan,ketekunan pengamatan, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa 1) Tradisi mbangun nikah di Wilayah Desa Pamongan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri juga melalui beberapa proses, mulai kedua suami dan istri harus tinggal berpisah. Kemudian menjalani sesi nasihat dengan orang tua dan tokoh adat serta ritual penyucian diri dan meminta maaf kepada keluarga besar. Lalu setelah itu menjalani prosesi penyatuan kembali dengan restu dari keluarga besar dan tetua adat. Konflik rumah tangga yang mereka alami seperti bertengkar karena masalah ekonomi dan salah paham dalam komunikasi, sering cekcok karena masalah sepele yang lama-lama jadi besar hingga karena suami selingkuh. 2) Pandangan masyarakat Desa Pamongan terhadap tradisi mbangun nikah dalam perspektif sosiologi hukum Islam sesuai dengan teori yang dikemukakan Cliffort terkait tiga kelompok orientasi agama pada masyarakat Jawa. Pertama kelompok santri dalam hal ini modin berpendapat bahwa tradisi mbangun nikah senyampang tidak bertentangan dengan tauhid maka boleh dilakukan. Kedua kelompok abangan berpendapat bahwa mbangun nikah dilakukan untuk memperbaiki rumah tangga yang renggang. Ketiga kelompok priyayi berpendapat bahwa mbangun nikah dapat dijadikan strategi mempertahankan kondisi keluarga ketika sedang terjadi konflik internal.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160804 Rural Sociology |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | AHMAD FATHONY |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 04:33 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 04:33 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/18167 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |