Tujari, Sasna Amanatut (2025) Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Wanprestasi pada Praktik Perdagangan Beras Sembako (Studi Kasus di Desa Gembong Kecamatan Babat Kav. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
21302075_prabab.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
21302075_bab1.pdf Download (331kB) |
![]() |
Text
21302075_bab2.pdf Download (556kB) |
![]() |
Text
21302075_bab3.pdf Download (299kB) |
![]() |
Text
21302075_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) |
![]() |
Text
21302075_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (495kB) |
![]() |
Text
21302075_bab6.pdf Download (84kB) |
![]() |
Text
21302075_daftarpustaka.pdf Download (392kB) |
![]() |
Text
21302075_Lembar Persetujuan Sasna.pdf Download (162kB) |
Abstract
Wakallah Bil Ujroh adalah akad pemberian kuasa dari satu pihak (muwakkil) kepada pihak lain (wakil) untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas tertentu, dengan imbalan (ujrah) yang telah disepakati. Praktik ini ditemukan dalam perdagangan beras sembako di Desa Gembong, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, di mana agen beras menunjuk pedagang kecil sebagai wakil untuk membeli beras dari masyarakat penerima bantuan sembako. Dalam praktik ini terdapat kesepakatan untuk mengirim beras sesuai waktu yang ditentukan, Namun dalam implementasinya, tidak semua pihak menjalankan tanggung jawab sesuai akad, sehingga terjadi wanprestasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan akad wakalah bil ujroh, menganalisis bentuk-bentuk wanprestasi yang terjadi dan mengkaji perspektif sosiologi hukum Islam terhadap kasus wanprestasi dalam akad tersebut. Penelitian ini adalah sebuah penelitian empiris yang menggunakan pendekatan sosiologis. Data dikumpulkan melalui wawancara, dan analisis data dilakukan secara cermat sebelum disajikan dalam bentuk laporan penelitian. Hasil penelitian ini dalam praktik akad wakalah bil ujroh dalam perdagangan beras sembako di Desa Gembong sudah sesuai dengan aturan Islam, seperti adanya pemberi kuasa (agen), penerima kuasa (pengepul), dan kesepakatan imbalan. Namun, masih sering terjadi wanprestasi, di mana pengepul tidak menjalankan tugasnya dengan baik, seperti tidak mengirim beras dan tidak mengembalikan modal. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun masyarakat tahu wanprestasi itu salah menurut Islam, tekanan ekonomi membuat mereka tetap melakukannya. Kesadaran dan pemahaman hukum Islam sudah ada, tapi kepatuhan terhadap aturan masih lemah karena kondisi sosial dan ekonomi.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial Law, Islamic Contract Law) > 18012715 Wakalah (Penyerahan Mandat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | SASNA AMANATUT TUJARI |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 03:43 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 03:43 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17815 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |