Reynaldi, Muhamad Ridho (2025) Analisis Sosiologi Hukum Islam terhadap Praktik Pelaku Penyebaran Film melalui Media Sosial Tiktok dan Telegram. Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.
![]() |
Text
931205918_PRABAB.pdf Download (537kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB I.pdf Download (108kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB II.pdf Download (356kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB III.pdf Download (89kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) |
![]() |
Text
931205918_BAB VI.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
931205918_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (133kB) |
![]() |
Text
931205918_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
931205918_PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (118kB) |
Abstract
Di era modern ini menonton film merupakan hobi bagi sebagian orang, menonton film biasanya melalui bioskop ataupun melalui aplikasi berbayar seperti Netflix, WeTv dll, namun saat ini ada media sosial Tiktok dan Telegram yang mana kedua media sosial tersebut dapat membagikan potongan film dan juga film dengan durasi penuh secara gratis, hal ini dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk melakukan penyebaran film karena pada saat ini media sosial Tiktok dan Telegram saat mempunyai followers yang banyak dapat memperoleh keuntungan. Dengan demikian praktik penyebaran film melalui Tiktok dan Telegram tersebut dilarang karena bertentangan dengan fatwa DSN MUI nomor 1 tahun 2003 tentang hak cipta dan juga melanggar hak ekonomi dan juga hak moral pemegang hak cipta . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni hukum empiris, sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan karakteristik yang bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi yang dilakukan secara online. Hasil dari data yang telah didapat berupa deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwasannya penyebaran film dapat diakses dengan bebas di Tiktok maupun Telegram. Telegram sendiri mampu mengupload film dengan maksimal 2 gb sedangkan tiktok maksimal hanya dengan durasi 3 menit. Dalam praktiknya mereka mendapatkan film secara illegal dengan cara merekam langsung di bioskop dan juga mendapatkan film dari aplikasi berbayar, setelah film diupload lewat Tiktok dan Telegram mereka mendapatkan untung melalui jumlah followers yang masuk dan juga mendapatkan affiliate dari produk yang masuk. Dengan demikian, praktik penyebaran film melalui Tiktok dan Telegram adalah haram karena merupakan Tindakan yang bathil. Faktor hobi, ekonomi, dan Teknologi merupakan alasan mengapa praktik ini tetap dilakukan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180103 Administrative Law (Hukum administrasi Negara) 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180105 Commercial and Contract Law (Hukum Dagang) 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180126 Tort Law (Hukum Perdata) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | MUHAMAD RIDHO REYNALDI |
Date Deposited: | 16 Apr 2025 03:49 |
Last Modified: | 16 Apr 2025 03:49 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17000 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |