Imanuddin, Suparni, SI (2024) Ardianti, Nike Dwi (2024) Konstruksi Masyarakat Mengenai "Banyak Anak Banyak Rezeki" Dalam Program Kampung KB Di Desa Krosok Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.
![]() |
Text
933707019_prabab.pdf Download (722kB) |
![]() |
Text
933707019_bab1.pdf Download (371kB) |
![]() |
Text
933707019_bab2.pdf Download (437kB) |
![]() |
Text
933707019_bab3.pdf Download (335kB) |
![]() |
Text
933707019_bab4.pdf Download (459kB) |
![]() |
Text
933707019_bab5.pdf Download (466kB) |
![]() |
Text
933707019_bab6.pdf Download (317kB) |
![]() |
Text
933707019_daftarpustaka.pdf Download (324kB) |
![]() |
Text
933707019_lampiran.pdf Download (828kB) |
![]() |
Text
933707019_NIKE DWI ARDIANTI 9 september 2024.docx Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Konstruksi merupakan pengaruh sosial yang membentuk pengalaman seseorang sepanjang hidup. Terdapat tiga proses dalam konstruksi sosial, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Sebagian besar penduduk Desa Krosok percaya bahwa eksternalisasi memainkan peran penting banyak anak banyak rezeki, dan sudah terjadi sejak zaman dahulu. Internalisasi diartikan sebagai proses penyatuan kembali realitas objektif dalam masyarakat kepada individu secara subjektif. Proses ini sangat bergantung pada kesimetrisan antara dunia objektif masyarakat dan dunia subjektif individu, yang dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing individu. Banyaknya anak dianggap sebagai tanda rejeki oleh sebagian orang, oleh karena itu memiliki keluarga besar dianggap wajar. Gagasan ini merupakan semacam eksternalisasi berkelanjutan yang membentuk sudut pandang dan cara berpikir masyarakat. Objek yang sama mengalami hal tersebut, sehingga menimbulkan gambaran atau objektifikasi terhadap apa yang dilihat, dirasakan, dan dialami. Gambaran atau objektifikasi ini kemudian masuk ke alam bawah sadar sebagai suatu bentuk proses internalisasi, yang terjadi secara periodik atau terus menerus hingga menjadi suatu keyakinan yang diterima kebenarannya. Penelitian ini menggunakan Teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger dan Luckmann. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini meliputi keluarga yang memiliki anak lebih dari dua, petugas BKKBN, sekretaris Desa, dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa “banyak anak banyak rezeki” masih dipercaya oleh masyarakat yang ada di program Kampung KB Desa Krosok. Masyarakat desa berkeyakinan bahwa banyaknya anak yang beruntung merupakan hasil proses transfer pemikiran yang melibatkan eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi dari generasi sebelumnya. Sehingga, keyakinan bahwa banyak anak yang beruntung dapat memotivasi dan mempengaruhi pemikiran serta cara pandang masyarakat Desa Krosok mengenai keberadaan anak yang beruntung atau berkah bagi keluarga. Hal ini masih menjadi keyakinan yang kuat dan lazim dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, meskipun memiliki keluarga besar dan hidup dalam keadaan yang sangat sederhana, mereka tidak terbebani dan mampu menjalani hidup bahagia dan produktif sesuai dengan norma dan standar yang ada di wilayah Desa Krosok. Salah satu konsekuensi dari meluasnya anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki adalah masih banyaknya keluarga di Desa Krosok yang mempunyai anak lebih dari tiga.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160806 Social Theory |
Depositing User: | NIKE DWI ARDIANTI |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 07:55 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 07:55 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/16986 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |