Fenomena Keberagamaan Bagi Wanita Pekerja Seks (WPS) Di Eks Lokalisasi Dadapan Desa Sumberejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri

ROZZAAQI, ALDERYAN (2024) Fenomena Keberagamaan Bagi Wanita Pekerja Seks (WPS) Di Eks Lokalisasi Dadapan Desa Sumberejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933700717_prabab.pdf

Download (1MB)
[img] Text
933700717_bab1.pdf

Download (195kB)
[img] Text
933700717_bab2.pdf

Download (195kB)
[img] Text
933700717_bab3.pdf

Download (108kB)
[img] Text
933700717_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)
[img] Text
933700717_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (120kB)
[img] Text
933700717_bab6.pdf

Download (100kB)
[img] Text
933700717_daftarpustaka.pdf

Download (103kB)
[img] Text
933700717_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (357kB)
[img] Text
933700717_lembarpernyataanpersetujuanpublikasi.pdf

Download (534kB)

Abstract

ALDERYAN ROZZAAQI, 2024. Fenomena Keberagamaan bagi Wanita Pekerja Seks (WPS) di Eks Lokalisasi Dadapan Desa Sumberjo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, Skripsi, Progam Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri. Pembimbing (1) Akhmad Hasan Saleh, S.Pd. M.PI (2) Dr. Trimurti Ningtyas, M.KP Kata Kunci: WPS, Agama, Eks Lokalisasi dan Interaksionisme Simbolik Eks lokalisasi Dadapan adalah salah satu tempat lokalisasi yang masih eksis sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Eks lokalisasi ini berada di tengah pemukiman warga dan para WPS pun berbaur menjadi satu bersama masyarakat setempat. Para WPS yang ada di sana berasal dari berbagai daerah, namun kebanyakan mereka berasal dari luar Dadapan. Dibalik profesi mereka sebagai WPS yang notabene selalu dipandang buruk oleh masyarakat, tetapi ada dimensi lain dalam diri mereka salah satunya adalah dimensi spiritual. Mereka juga tetap menjalankan ibadahnya baik itu secara individu maupun secara berjamaah, seperti sholat, puasa, istighosah dan doa bersama. Hal tersebut mereka kerjakan karena berbagai faktor, salah satunya adalah mereka memiliki kesadaran sebagai seorang hamba. Maka dalam penelitian kali ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana fenomena keberagamaan bagi para WPS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menuliskan data yang telah diperoleh peneliti agar mudah dipahami oleh masyarakat luas. Penelitian kali ini akan dianalisis menggunakan teori interaksionisme simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead. Di mana teori tersebut berpendapat bahwa perilaku dan tindakan manusia dapat dipengaruhi oleh manusia lain melalui interaksi dan simbol yang terkandung di dalamnya. Teori interaksionisme simbolik membangun gagasannya dengan tiga konsep penting, yaitu mind (pikiran, self (diri) dan society (Masyarakat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS memiliki dimensi spiritual yang sangat bertolak belakang dengan pekerjaan harian yang dijalani. Dimensi ganda ini muncul sebagai proses interaksi dengan lingkungan sekitar, proses pendekatan yang dilakukan oleh institusi agama melalui dakwah dan kegiatan langsung. Serangkaian proses tersebut juga menimbulkan respon beragam dari masingmasing WPS. Misalnya ada WPS yang beranggapan bahwa praktik keagamaan yang dilakukan hanya sebagai serangkaian kegiatan formal untuk menghormati norma dan etika sekitar. Namun ada pula WPS yang justru menilai bahwa praktik keagamaan tersebut merupakan bentuk usaha mereka menjadi individu yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160809 Sociology of Education
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Sosiologi Agama
Depositing User: ALDERYAN ROZZAAQI
Date Deposited: 03 Dec 2024 08:32
Last Modified: 03 Dec 2024 08:32
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/16000

Actions (login required)

View Item View Item