Huda, Ahsanul (2024) Perkembangan Sensitivitas Budaya Santri Suku Dayak Terhadap Lingkungan Pesantren Lirboyo Kota Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933510819_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933510819_Bab1.pdf Download (714kB) |
|
Text
933510819_Bab2.pdf Download (393kB) |
|
Text
933510819_Bab3.pdf Download (401kB) |
|
Text
933510819_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) |
|
Text
933510819_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB) |
|
Text
933510819_Bab6.pdf Download (189kB) |
|
Text
933510819_Daftarpustaka.pdf Download (316kB) |
|
Text
933510819_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (794kB) |
|
Text
933510819_pernyataan upload karya ilmiyah.pdf Download (185kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perkembangan sensitivitas budaya santri Suku Dayak terhadap lingkungan Pesantren Lirboyo di Kota Kediri. Dengan fokus pada proses sensitivitas budaya yang dialami oleh santri Suku Dayak dan dampak lingkungan multikultural di pesantren, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus di Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumentasi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses sensitivitas budaya santri Suku Dayak melalui tahap-tahap adaptasi yang dijelaskan oleh teori Milton Bennett. Dari awal penolakan hingga integrasi, santri Suku Dayak mengalami perubahan dalam persepsi dan perilaku mereka terhadap budaya yang dominan di pesantren. Awalnya, mereka mengalami kesulitan beradaptasi dan merasa asing dengan budaya Jawa, namun seiring waktu, mereka mulai memahami dan menghormati perbedaan budaya, mencapai tahap penerimaan, minimisasi, dan adaptasi. Dampak lingkungan multikultural di Pesantren Lirboyo terhadap santri Suku Dayak menciptakan lingkungan yang memungkinkan pembentukan pemahaman, toleransi, dan inklusivitas yang lebih baik. Meskipun awalnya terjadi ketidaknyamanan dan ketakutan terhadap perubahan budaya, namun dengan waktu dan adaptasi, mereka dapat menyesuaikan diri dan merespons dengan lebih baik terhadap perbedaan, mengurangi stereotip, serta memperkuat rasa saling menghormati. Tantangan seperti ketakutan, prasangka, dan konflik antar kelompok juga teridentifikasi sebagai bagian dari dinamika multikulturalisme di pesantren.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | AHSANUL HUDA |
Date Deposited: | 17 Oct 2024 02:20 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 02:20 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/15408 |
Actions (login required)
View Item |