Alim, Bagus Muhamadin (2024) Tinjauan Sosiologi Hukum Islam Terhadap Tradisi Larangan Pernikahan Songgo Jeneng Deso (Studi Kasus Di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931115219_Sampul_Daftar Isi.pdf Download (361kB) |
|
Text
931115219_Bab 1.pdf Download (239kB) |
|
Text
931115219_BAB 2.pdf Download (347kB) |
|
Text
931115219_BAB 3.pdf Download (54kB) |
|
Text
931115219_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
|
Text
931115219_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (175kB) |
|
Text
931115219_BAB 6.pdf Download (15kB) |
|
Text
931115219_Daftar Pustaka.pdf Download (174kB) |
|
Text
931115219_Lampiran lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (91kB) |
Abstract
Tradisi larangan pernikahan songgo jeneng deso adalah larangan menikahi seseorang dari dusun atau desa yang inisialnya sama yang ada di Desa Purworejo dan jika tetap melakuknya maka akan mendapat musibah. Barang siapa yang melanggarnya maka akan tertimpa musibah yaitu kalahnya salah satu dari orang tua pengantin, bisa jadi pengantinnya. Kalahnya dalam bentuk kematian, sakit-sakitan, kecelakaan, dan musibah musibah dikeluarga tersebut baik pada saat resepsi berlangsung ataupun setelah acara tersebut selesai dengan tinjauan sosiologi hukum islam atau hubungan timbal balik antara gejala sosial dan hukum islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana praktik, sejarah, dan pandangan Sosiologi hukum islam dari larangan pernikahan songgo jeneng deso di Desa Purworejo Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum empiris yang menghasilkan data deskriptif. menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didapat dari wawancara dengan narasumber maupun perilaku nyata yang didapatkan melalui pengamatan langsung di lapangan. Tradisi songgo jeneng deso di Desa Purworejo setelah dilakukan penelitian mendapat kesimpulan bahwa masyarakat terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok Masyarakat yang pro dengan adat ini atau setuju dan masih melestarikan adat tersebut dalam melangsungkan pernikahan dengan alasan melestarikan peninggalan nenek moyang yang tentunya tidak meninggalkan jawanya dan tetap mengikutkanya dalam setiap hal dan kelompok Masyarakat kontra atau yang sudah tidak setuju dengan kata lain mereka sudah tidak mempercayai terkait dengan adanya adat tersebut dengan alasan tidak relevan lagi dan tidak sesuai dengan syariat islam yang telah ada dalam peraturan agama Islam. Tradisi songgo jeneng deso ini bersifat boleh saja untuk dilakukan asal tidak diwajibkan karena jika diwajibkan tentunya akan bertentangan dengan ketentuan yang telah ada dalam Al-Quran dan hadis, karena sejatinya baik yang pro atau kontra mengetahui syariat islam yang ada dan yang masih pro pun hanya menghindari pernikahan seperti demikian.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | BAGUS MUHAMADIN ALIM |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 04:07 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 04:07 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/14444 |
Actions (login required)
View Item |