PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN SENGKETA TANAH WARIS DI DESA JATIREJO KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO

Alawiyah, Mustainatul (2024) PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN SENGKETA TANAH WARIS DI DESA JATIREJO KECAMATAN JATIREJO KABUPATEN MOJOKERTO. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
20301041_PRABAB.pdf

Download (13MB)
[img] Text
20301041_BAB1.pdf

Download (396kB)
[img] Text
20301041_BAB2.pdf

Download (414kB)
[img] Text
20301041_BAB3.pdf

Download (195kB)
[img] Text
20301041_BAB4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB)
[img] Text
20301041_BAB5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (401kB)
[img] Text
20301041_BAB6.pdf

Download (97kB)
[img] Text
20301041_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (243kB)
[img] Text
Form Pernyataan Persetujuan Publikasi Alawiyah.pdf

Download (111kB)

Abstract

Pembagian waris merupakan suatu hal yang rentan menimbulkan suatu permasalahan bagi antar ahli waris. Hal ini juga terdapat dalam suatu keluarga yang ada di Desa Jatirejo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto dimana terjadinya sengketa tanah waris pada keluarga bapak Sugimin dan Ibu Yatimah yang menyebabkan perselisihan antar ahli waris sebab adanya pengakuan dari ahli waris anak pertama yang mengaku sudah membeli tanah peninggalan pewaris, akan tetapi tidak adanya bukti yang sah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik pembagian sengketa tanah waris di Desa Jatirejo Kecamatan Jatirejo, untuk mengetahui cara penyelesaian tanah warisan yang menjadi sengketa oleh si ahli waris, dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pembagian sengketa tanah waris Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik pengumpulan melalui tiga tahap observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini yang pertama ialah bahwasannya praktek pembagian waris disebabkan oleh faktor ahli waris anak pertama yang mengakui bahwa tanah yg ditempati sudah dibeli, tetapi tidak ada bukti nyata kalau sudah dibelinya dan tidak ada saksi dalam transaksi jual beli tersebut. Dari hal tersebut ahli waris lainnya mempermasalahkan tanah tersebut. Kedua, cara penyelesaian sengketa tanah waris yang disengketakan oleh ahli waris bahwasannya penyelesaian yang dilakukan oleh subjek penelitian untuk menyelesaikan sengketa dengan melakukan cara mediasi bersama keluarganya sendiri (non litigasi) dan ahli waris pertama telah menyetujui dan telah rela tanah yang ditempatinya untuk dibagi dan dipimpin oleh ahli waris yang dianggap paham mengenai pembagian harta waris menurut hukum Islam tanpa adanya sangkut paut dari pihak manapun. Sebab dari pihak keluarga ahli waris mempercayai kepada anak terakhir yang masih merupakan ahli waris itu memahami dan mengerti pembagian waris dalam hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180119 Law and Society (Hukum dan Masyarakat)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam
Depositing User: MUSTAINATUL ALAWIYAH
Date Deposited: 26 Aug 2024 03:04
Last Modified: 26 Aug 2024 03:04
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/14247

Actions (login required)

View Item View Item