KHUSNA, SITI LAILATU AZKIYATIL (2024) Prewedding Di Kalangan Santri Tinjauan Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus Di Desa Singkalanyar Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931107520_prabab.pdf Download (914kB) |
|
Text
931107520_bab1.pdf Download (219kB) |
|
Text
931107520_bab2.pdf Download (197kB) |
|
Text
931107520_bab3.pdf Download (113kB) |
|
Text
931107520_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
Text
931107520_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
|
Text
931107520_bab6.pdf Download (30kB) |
|
Text
931107520_daftarpustaka.pdf Download (150kB) |
Abstract
Pernikahan adalah ikatan suci antara suami istri yang telah melangsungkan akad nikah. Namun, seiring perkembangan zaman dan pengaruh budaya luar muncullah suatu praktek bernama prewedding yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin dan dilakukan sebelum akad nikah dilaksanakan. Prewedding tidak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, namun juga dilakukan oleh kalangan santri. Santri yang merupakan suatu individu atau kelompok yang memahami hukum islam juga melaksanakan praktek prewedding tersebut. Fokus penelitian yang pertama bagaimana praktek prewedding di kalangan santri, kedua bagaimana prewedding di kalangan santri perspektif sosiologi hukum islam. Penelitian dengan menggunakan metode penelitian hukum empiris yang menghasilkan data deskriptif. Menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didpat dari wawancara maupun perilaku nyata yang dilakukan melalui pengamatan langsung. Subjek penelitian adalah santri yang melakukan praktek prewedding di Desa Singkalanyar Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, santri melakukan prewedding yang dalam prakteknya terdapat unsur-unsur seperti pose-pose mesra dan dengan berbagai alasan yang melatar belakanginya, sehingga tidak sesuai dengan hukum islam yang terdapat pada fatwa MUI Nomor 03/KF/MUI-SUI/VI/2021 di haramkan sebab prewedding dilakukan sebelum akad nikah dan terjadinya percampuran antara laki-laki dan perempuan yang belum halal dan fatwa MUI yang dikeluarkan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur ke-12 di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri di haramkan sebab mengandung unsur khalwat, ikhtilat, dan kasyful aurot, dan adanya sikap fotografer yang rela serta mewajarkan terhadap maksiat. Menurut sosiologi hukum islam, praktek prewedding di kalangan santri merupakan bentuk perubahan sosial yang mana santri seorang yang paham agama dan memahami hukum islam namun melakukan hal yang larangan agama, meskipun dengan alasan ingin menunjukkan kasih sayang terhadap calon pasangan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | SITI LAILATU AZKIYATIL KHUSNA |
Date Deposited: | 16 Jul 2024 05:02 |
Last Modified: | 16 Jul 2024 05:02 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/13407 |
Actions (login required)
View Item |