FALIHAH, HADLIROTUL (2024) TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP MITOS LARANGAN PERNIKAHAN JILU (SIJI TELU) DI DESA GROJOGAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK. Undergraduate (S1) thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI.
![]() |
Text
931100217_prabab.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
931100217_bab1.pdf Download (606kB) |
![]() |
Text
931100217_bab2.pdf Download (531kB) |
![]() |
Text
931100217_bab3.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
931100217_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) |
![]() |
Text
931100217_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (472kB) |
![]() |
Text
931100217_bab6.pdf Download (163kB) |
![]() |
Text
931100217_daftarpustaka.pdf Download (383kB) |
![]() |
Text
931100217_lampiran.pdf Download (811kB) |
![]() |
Text
931100217_pernyataanpersetujuanpublikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (191kB) |
Abstract
HADLIROTUL FALIHAH, 2024. TINJAUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP MITOS LARANGAN PERNIKAHAN JILU (SIJI TELU) DI DESA GROJOGAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK, Skripsi, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Jurusan Syariah, IAIN Kediri, Pembimbing (1) Dr. Khamim, M.Ag dan (2) Hizbulloh Hadziq, SHI, M.Pd.I Kata Kunci: Sosiologi Hukum Islam, Pernikahan, Jilu (Siji Telu) Pelaksanaan perkawinan merupakan bentuk umat Islam mentaati perintah Allah SWT, dan melaksanakannya merupakan ibadah. Maka dari itu dalam pelaksanaan perkawinan tidak lepas dari peraturan perkawinan dalam hukum Islam. Tujuan perkawinan telah dijelaskan dalam firman Allah QS. Ar-Rum ayat 21. Namun salah satu budaya yang ada di desa Grojogan adalah adanya mitos larangan perkawinan Jilu (Siji Telu) yang mana hal tersebut tidak sesuai dengan Hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik larangan pernikahan Jilu oleh masyarakat Desa Grojogan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk dan untuk mengetahui bagaimana perspektif sosiologi hukum Islam terhadap mitos larangan pernikahan Jilu (Siji Telu) di Desa Grojogan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini mengguakan metode pendekatan kualitatif dan pendekatan empirik yang pada penelitiannya menggunakan teori-teori sosial. Penelitian ini penulis mengambil lokasi yang berada di Kabupaten Nganjuk, tepatnya di Desa Grojogan, Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Penulis memilih lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan masyarakat desa Grojogan yang masih mempercayai mitos- mitos terhadap larangan perkawinan yang menjadi tradisi nenek moyang zaman dahulu salah satunya terkait larangan perkawinan siji telu. Hasil dari penelitian ini adalah Praktik larangan pernikahan Jilu (Siji Telu) di Desa Grojogan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk didasari dengan adanya faktor kepercayaan dan adat leluhur. Masyarakat meyakini mengenai konsekuensi dari melanggar tradisi jilu yang berdampak pada kehidupan setelah menikah seperti salah satu anak keluarga meninggal dunia, rumah tangganya tidak harmonis, sakitsakitan, dan lain sebagainya. Dalam sosiologi hukum islam, fenomena larangan pernikahan Jilu memanglah tidak termaktub dalam hukum syariat islam, sehingga tidak ada hukumnya yang mengatur. Dengan mereka mempercayai mitos-mitos seperti itu, hal tersebut sama saja mereka mendoakan pada diri sendiri jika melanggar adat perkawinan Jilu, akan terjadi suatu musibah. Mereka terlalu khawatir dalam larangan yang tidak boleh dilanggar. Mereka terlalu percaya dengan mitos-mitos yang akan terjadi. Dan menimpa pada orang yang melanggarnya, sebab kepercayaan tersebut yang menjadikan musibah tersebut terjadi.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160804 Rural Sociology |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | HADLIROTUL FALIHAH |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 02:06 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 02:06 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/13365 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |