Praktik utang piutang masyarakat terhadap infak musholla berupa beras ditinjau dari hukum islam : studi kasus di Dusun Pandak Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan

Pratika, Hana Anggun (2024) Praktik utang piutang masyarakat terhadap infak musholla berupa beras ditinjau dari hukum islam : studi kasus di Dusun Pandak Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
931202320_prabab.pdf

Download (1MB)
[img] Text
931202320_bab1.PDF

Download (2MB)
[img] Text
931202320_bab2.PDF

Download (2MB)
[img] Text
931202320_bab3.PDF

Download (2MB)
[img] Text
931202320_bab4.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
931202320_bab5.PDF
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
931202320_bab6.PDF

Download (2MB)
[img] Text
931202320_daftarpustaka.PDF

Download (2MB)
[img] Text
931202320_Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf

Download (102kB)

Abstract

Utang-piutang adalah perbuatan menyerahkan sebagian harta kepada orang lain yang membutuhkan dengan syarat harus dikembalikan baik sesuai barang yang diterima pada awal penyerahan tanpa adanya lebih dan dikembalikan berdasarkan waktu yang telah disepakati. Karena seringkali masyarakat masih menerapkan utang-piutang yang mengandung riba di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik utang piutang yang dilakukan masyarakat di wilayah Dusun Pandak Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan terhadap perbuatan mengutangkan uang infak milik musholla dan apakah pada praktik tersebut terdapat unsur riba didalamnya, dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai perbuatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan memperoleh sumber data dari pelaku utang-piutang uang infak kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data menggunakan metode berupa observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan maka penulisan menyimpulkan bahwa praktik utang-piutang menggunakan infak musholla berupa beras di Dusun Pandak ini adalah boleh dilakukan, ini berdasarkan pendapat imam Syafi'i bahwa infak bukanlah harta wakaf, maka diperbolehkan untuk digunakan kemakmuran musholla, dan Imam Hanafi berpendapat bahwa infak sama dengan wakaf, maka hukumnya boleh disalurkan, salah satunya yaitu dengan cara diutangkan, adanya tambahan pada saat pelunasan tidak dapat dikatakan sebagai riba, karena tidak menguntungkan pribadi atau tidak memperkaya diri sendiri. Kata Kunci : Utang-piutang, Riba, Infak, Hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180119 Law and Society (Hukum dan Masyarakat)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: HANA ANGGUN PRATIKA
Date Deposited: 27 Mar 2024 04:41
Last Modified: 27 Mar 2024 04:41
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/12312

Actions (login required)

View Item View Item