Khoirunnisa, Nur Laili (2024) WAHYU DALAM AL-QUR'AN (Telaah Makna Wahyu Nabi Muhammad dengan Pendekatan Historisitas Al-Qur'an). Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.
Text
SKRIPSI_REVISI(New)_933801316_ (NUR LAILI KHOIRUNNISA).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Makna wahyu secara umum didalam al-Qur’an diartikan sebagai suatu pesan atau ide yang disampaikan. Kemudian makna ini berkembang jika dilihat melalui sumber dan objek wahyu. Dilihat dari sumber wahyu, wahyu ada yang berasal dari Allah. Dalam wahyu ini diartikan sebagai pesan atau ide dalam bentuk risalah dan perintah kepada makhluk-Nya yang mendapatkan wahyu. Wahyu yang yang bersumber dari manusia, sebagaimana Nabi Zakariya kepada kaumnya. Wahyu ini mengandung pengertian memberi isyarat atau menunjukkan. Sedangkan berdasarkan objek wahyu, wahyu dalam hal ini secara keseluruhan bersumber dari Allah yang bermakna ide atau ilham. Sebagaimana wahyu kepada lebah, wahyu kepada benda mati, yang bermakna perintah. Wahyu kepada malaikat, yang bermakna perintah. Juga wahyu bersifat ghoib yang terjadi antara Allah dengan orang-orang yang telah dipilih-Nya (rasul dan nabi) dengan menurunkan kitab-kitab suci samawi melalui perantara malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu. Begitu pula wahyu kepada orang-orang sholih. Sekumpulan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad disebut al-Qur’an. Allah menghendaki agar risalah Muhammad saw. muncul didunia ini untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul pada saat itu. Nabi Muhammad selaku penerima risalah dan juga penyampai risalah merupakan bagian dari realitas dalam masyarakat. Nabi mempunyai kesamaan dengan manusia biasa pada umunya dalam hal fisik, kebutuhan serta nalurinya, akan tetapi bukan dalam segi keagungan dan sifat-sifatnya. Sebab beliau memperoleh bimbingan Allah sekaligus mendapat kedudukan istimewa disisi-Nya. Skripsi ini merupakan skripsi yang menggunakan metode Library research atau penelitian kepustakaan. Kemudian skripsi ini menggunakan sumber data primer dan sekunder dari al-Qur’an, buku-buku tafsir serta buku-buku lain yang berkaitan dengan wahyu dalam al-Qur’an. Selanjutnya data akan dianalisa dengan metode tafsir maudui. Landasan teori yang digunakan adalah wahyu menurut pandangan filusuf muslim, barat, dan urafa’. Hasil dari skripsi ini menjelaskan bahwa wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad memiliki beberapa makna. Diantaranya ajaran, al-Qur’an, dan berita ghaib. Jika melihat akar sejarahnya wahyu yang dibawa oleh Nabi Muhammad merupakan penyempurna ajaran yang telah dahulu ada. Diutusnya Nabi Muhammad juga telah diberitakan pada kitab-kitab terdahulu. Diutusnya Nabi Muhammad menjadi jawaban atas doa dari Nabi Ibrahim yang memohon untuk diutus seorang rasul di daerah Mekah. Wahyu diartikan sebagai al-Qur’an sendiri karena al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu yang redaksi dan maknanya langsung dari Allah. Sedangkan adapula wahyu yang lain yaitu hadis yang redaksinya berasal dari Nabi Muhammad. Wahyu adapula yang berupa berita ghaib. Wahyu yang berupa berita ghaib tersebut digunakan sebagai ibrah atau pembelajaran bagi umat manusia dan juga sebagai peringatan.
Actions (login required)
View Item |