Maulida, Dian Maya (2019) Konsep “Nrimo ing Pandum” pada Paguyuban Tukang Becak 02 di Lirboyo-Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933414715-prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933414715-partbab.pdf Download (523kB) |
|
Text
933414715-full.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
|
Text
933414715-lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Ciri khas sebuah suku adalah adanya nilai-nilai luhur yang melekat pada orang-orang dalam suku tersebut, seperti halnya pulau jawa yang memiliki suku jawa. Kesadaran bersama masyarakat Jawa meyakini bahwa budaya Jawa mempunyai nilai-nilai yang mendasari kepribadian orang dan masyarakatnya yang mana bisa digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalaman, sebagai pedoman tingkah lakunya. Salah satu nilai budaya yang dikenal dan diadopsi secara luas oleh masyarakat Jawa sampai sekarang adalah sikap “nrimo ing pandum”. Konsep “nrimo ing pandum” sendiri merupakan studi yang banyak dikaji pada ranah psikologi indigenous maupun lintas budaya dan agama untuk mengeksplorasi bagaimana salah satu konsep kearifan lokal yang ada pada diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep “nrimo ing pandum” serta bagaimana makna dan dampaknya pada paguyuban tukang becak 02 di Lirboyo-Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Tekhnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Subjek yang digunakan adalah 5 (lima) tukang becak yang tergabung dalam suatu anggota paguyuban tukang becak 02 di Lirboyo-Kediri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasannya tukang becak yang tergabung dalam paguyuban 02 di Lirboyo-Kediri termasuk orang yang memiliki sikap “nrimo ing pandum” dalam menjalani hidupnya. konsep “nrimo ing pandum” yang dipakai oleh para tukang becak adalah adanya sikap ikhlas marang apa sing wis kelakon, trimah apa kang dilakoni, pasrah marang apa kang bakal ana, sabar, lan syukur sebagai wujud laku hidup tukang becak dalam menjalani pekerjaannya. Sedangkan makna “nrimo ing pandum” menurut para tukang becak adalah mensyukuri segala pemberian Tuhan dengan penuh rasa terimakasih dan ikhlas tanpa harus memberontak dan memiliki rasa iri terhadap orang lain sehingga yang diperoleh adalah kenikmatan, kebahagiaan, ketenangan, serta ketentraman hidup sebagai dampak dari sikap “nrimo ing pandum” tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES (Ilmu Psikologi dan Kognitif) > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Psikologi Islam |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 17 Mar 2020 03:22 |
Last Modified: | 17 Mar 2020 03:22 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/1106 |
Actions (login required)
View Item |