Yusuf, Akdamul Affan (2023) Kajian Ayat-Ayat Antropomorfisme Menurut Imam Al-Qurthubi Dan Wahbah Zuhaili (Studi Analisis Komparatif Antara Tafsir Al-Qurthubi Dan Tafsir Al-Munir). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933805319_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933805319_bab1.pdf Download (872kB) |
|
Text
933805319_bab2.pdf Download (603kB) |
|
Text
933805319_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (491kB) |
|
Text
933805319_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB) |
|
Text
933805319_bab5.pdf Download (348kB) |
|
Text
933805319_daftarpustaka.pdf Download (387kB) |
|
Text
933805319_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) |
|
Text
933805319_Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Akdamul Affan Yusuf (1).pdf Download (189kB) |
Abstract
Kata Kunci: Antropomorfisme, Tafsi>r al-Qurthubi, Tafsi>r al-Muni>r. Dalam pembahasan tentang ayat-ayat mutasya>biha>t terdapat persoalan ayat yang membahas tentang zat Allah SWT, seperti ayat tentang tangan, mata, wajah, betis dan sebagainya. Secara spesifik, tulisan ini mencoba untuk memberikan pemamparan tentang metode tafwi>d|}h dan ta’wi>l yang digunakan oleh para mufassir madzhab salaf (terdahulu) dan khalaf (kontemporer) dalam memahami ayat-ayat antropomorfisme. Ayat-ayat antropomorfisme adalah ayat�ayat yang jika dipahami secara literal akan membawa kesan bahwa Tuhan merupakan sosok yang memiliki jism (tubuh), tersusun dari beberapa organ dan memiliki ciri-ciri sifat yang sama dengan makhluk. Terdapat dua ulama’ yang berbeda dalam memahami dan menjelaskan maksud dari ayat-ayat tersebut lantaran mereka hidup pada zaman yang berbeda, diantaranya adalah Imam al�Qurthubi yang dijuluki sebagai ulama’ salaf (terdahulu) dan Wahbah al-Zuhaili sebagai seorang ulama’ khalaf (kontemporer). kedua mufassir ini dikenal sebagai pakar hukum Islam dan pakar tafsir. Metode penelitian yang dipakai untuk merampungkan karya tulis ini ialah metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini adalah Imam al-Qurthubi dan Wahbah Zuhaili cenderung lebih banyak menggunakan makna ta’wi>l untuk menjelaskan maksud dari ayat-ayat antropomorfisme tersebut agar lebih mudah dipahami oleh orang-orang awam serta menghindarkan mereka dari paham yang menyamakan Allah dengan x makhluk (musyabbihah). Kendati menggunakan metode yang sama, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam mentakwil ayat antropomorfisme. Imam al-Qurthubi menggunakan ta’wil dengan mengutip riwayat-riwayat sahabat dan menyertakan pendapat para ulama’, sedangkan Wahbah Zuhaili menggunakan takwil dengan mempergunakan sastra bahasa Arab yang tinggi untuk memberi perenungan dan pendalaman terhadap isi kandungan di dalamnya. Karena al�Qur’an terkadang lebih mengedepankan pemakaian aspek-aspek balaghoh.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030305 Tafsir Al-Qur’an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Akdamul A'ffan Yusuf |
Date Deposited: | 15 Nov 2023 04:32 |
Last Modified: | 15 Nov 2023 06:42 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/10795 |
Actions (login required)
View Item |