Sasono, Galih (2023) Perceraian Disebabkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) (Analisis Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Kediri Nomor : 3613/Pdt.G/2018/PA.Kab.Kdr). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931100618_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
931100618_bab1.pdf Download (441kB) |
|
Text
931100618_bab2.pdf Download (684kB) |
|
Text
931100618_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) |
|
Text
931100618_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (565kB) |
|
Text
931100618_bab5.pdf Download (432kB) |
|
Text
931100618_daftarpustaka.pdf Download (469kB) |
Abstract
Perceraian mempunyai pengertian hubungan yang tidak harmonis antara suami istri di dalam pernikahan. Tetapi dalam pernikahan juga terdapat permasalahan yang membuat retaknya kehidupan rumah tangga salah satunya adalah masalah kekerasan seksual dalam rumah tangga. Kekerasan seksual dalam rumah tangga menjadi salah satu penyebab terjadinya perceraian dimana kekerasan seksual yang menyebabkan rumah tangga menjadi tidak harmonis sehingga dapat membuat suami dan istri menuju jurang perceraian. Penelitian ini termasuk penelitian Hukum Normatif merupakan penelitian hukum yang berfokus pada kaidah-kaidah atau asas-asas dalam arti hukum dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, maupun doktrin dari para pakar hukum terkemuka. Pendekatan yang dilakukan pendekatan sebagai berikut: Pertama; pendekatan secara konseptual, yang digunakan untuk memahami konsep Perceraian disebabkan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua; pendekatan perundang undangan yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Ketiga; pendekatan kasus yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengkaji dan menganalisis kasus yang berkaitan dengan isu hukum yang telah menjadi putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Hasil penelitian ini yaitu: Pertimbangan hakim tersebut menghasilkan putusan yang sah dengan adanya perlakuan-perlakuan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh pihak suami, dalam KUHPerdata pasal 209 sesuai dengan pertimbangan hakim yang menemukan fakta terjadinya perceraian Karena alasan masalah perilaku seksual yang tidak wajar mengakibatkan kekerasan yang membahayakan jiwa yang berujung perceraian. Perkosaan dalam rumah tangga (marital rape) tidak bisa dikatakan sebagai tindak pidana perkosaan, tetapi perkosaan dalam rumah tangga (marital rape) dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual yang terjadi dalam lingkup rumah tangga, sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU PKDRT. Menurut hukum Islam, Jika suami memaksa dengan gaya seksual yang menyimpang, maka itu dilarang tidak dibenarkan dalam Islam tindak kekerasan seksual terhadap istri tidak mencerminkan terpenuhinya tujuan syari’ah dalam perkawinan, terutama dari Maslahah ad-Daruriyyah, yaitu hifdz an-nafs dan hifdz an-nasl.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Galih Sasono |
Date Deposited: | 16 Oct 2023 07:52 |
Last Modified: | 16 Oct 2023 07:52 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/10454 |
Actions (login required)
View Item |