Kesucian Dalam Pandangan Al-Qur'an

Anggoro, Wahyu (2023) Kesucian Dalam Pandangan Al-Qur'an. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933804618_prabab.pdf

Download (671kB)
[img] Text
933804618_bab1.pdf

Download (367kB)
[img] Text
933804618_bab2.pdf

Download (440kB)
[img] Text
933804618_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (759kB)
[img] Text
933804618_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (742kB)
[img] Text
933804618_bab5.pdf

Download (105kB)
[img] Text
933804618_daftar_pustaka.pdf

Download (406kB)
[img] Text
933804618_sp.pdf

Download (371kB)

Abstract

Al-Qur’an telah banyak mengajarkan kita tentang kebersihan salah satunya Dengan cara bersuci. Suci sendiri memiliki dua makna yaitu suci secara lahiriah dan suci secara batiniah. Bersuci dengan mensucikan fisik adalah dengan thaharah sedangkan mensucikan hati yaitu bersuci bersifat tazkiyah yakni mensucikan jiwa. Seseorang mensucikan dirinya adalah orang yang dicintai oleh Allah dan rasulnya. Kesucian diri akan berpengaruh pada perilaku sosial dan kehidupan. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Tafsīr Maudhū’i metode Maudhū’i merupakan salah satu metode penafsiran Al-Qur’an yang dalam kajiannya hanya berfokus pada sebuah tema tertentu. Hal ini bertujuan agar dapat dengan mudah mengungkapkan makna secara seluruh dari penafsiran ayat baik yang tersūrah maupun yang tersirat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Thaharah dan Tazkiyah memiliki arti bersih dan suci dari segala hadas dan najis atau dengan kata lain membersihkan dan mensucikan diri dari segala hadas dan najis yang dapat menghalangai pelaksanaan ibadah seperti salat atau ibadah lainnya. Baik secara zahir maupun batin. Allah mencintai orang orang yang selalu menjaga dirinya dari segala macam hadas, baik hadas kecil maupun hadas besar. 2), Thaharah secara umum menjadi dua macam pembagian yang besar, yaitu pertama, Thaharah hakiki yang mana maksudnya adalah hal-hal yang terkait dengan kebersihan badan, pakaian dan tempat sholat dari najis, boleh dikatakan bahwa Thaharah hakiki adalah terbebasnya seseorang dari najis, kedua, Thaharah hukmi yaitu sucinya kita dari hadas, baik hadas kecil maupun hadas besar (kondisi janabah). Thaharah secara hukmi tidak terlihat kotornya secara fisik. Bahkan boleh jadi secara fisik tidak ada kotoran pada diri kita. Namun tidak adanya kotoran yang menempel pada diri kita, belum tentu dipandang bersih secara hukum. Bersih secara hukum adalah kesucian secara ritual. Sedangkan tazkiyah merupakan bentuk kesucian jiwa secara batin. .

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030305 Tafsir Al-Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Wahyu Anggoro
Date Deposited: 09 Oct 2023 08:08
Last Modified: 08 Dec 2023 02:22
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/10312

Actions (login required)

View Item View Item