Penerapan Sewa Menyewa Kamar Kost Ditinjau dari 'Aqd Ijarah (Studi Kasus Griya Putri Rejomulyo, Jl Sunan Giri No. 25 Kota Kediri)

Wulansari, Ditya Ratna (2018) Penerapan Sewa Menyewa Kamar Kost Ditinjau dari 'Aqd Ijarah (Studi Kasus Griya Putri Rejomulyo, Jl Sunan Giri No. 25 Kota Kediri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
931202414-prabab.pdf

Download (702kB)
[img] Text
931202414-bab1-5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (741kB)
[img] Text
931202414-lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (366kB)

Abstract

Salah satu penyewaan kamar kost bagi mahasiswa, adalah Kost Griya Putri. Pelaksanaan akad yang dilakukan kost pada umumnya sama dengan pelaksanaan akad yang dilakukan kamar kost lainnya. Namun penerapan akad yang terjadi di kost Griya Putri terdapat beberapa peraturan yang tidak sesuai dengan akad yang disepakati di awal oleh kedua belah pihak, sehingga menimbulkan rasa ketidak ridhoan, d}ara>r , dan keterpaksaan terhadap munculnya peraturan yang tidak disepakati. Fokus penelitian dalam masalah ini adalah, 1) Bagaimana penerapan sewa-menyewa kamar Kost Griya Putri? 2) Bagaimana tinjauan ‘Aqd Ijarah terhadap penerapan sewa-menyewa kamar kost Griya Putri? Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan melakukan penelitian lapangan (studi kasus).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data terdiri dari, data primer dan data sekunder. Data ini dikmpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Penerapan sewa-menyewa kamar Kost Griya Putri tidak sesuai dengan perjanjian/peraturan yang disepakati di awal akad. Sehingga menimbulkan d}ara>r bagi musta’jir . Pelaksanaan akad ijarah yang terjadi di Kost Griya Putri telah memenuhi syarat dan rukun pembentukan akad. Namun penerapan akadnya tidak sesuai dengan perjanjian di awal akad. Sehingga merusak dari syarat akad (syarat keabsahan akad), yakni objek akad yang diserahterimakan menimbulkan kerugian ( d}ara>r ) bagi musta’jir dan ketidak jelasan ( gha ra>r ) dalam peraturan/perjanjian yang berlaku. Maka akad yang terjadi adalah akad yang fāṣid, yakni akad fāṣid adalah akad yang telah terpenuhi rukun dan syarat pokok terbentuknya akad, namun tidak terpenuhi syarat keabsahan akad. Akad fāṣid merupakan kekhususan mazhab Hanafi, sedangkan menurut jumhur ulama tidak membedakan antara akad fāṣid dan akad baṭil. Keduanya sama-sama merupakan akad yang tidak sah. Menurut Wahbah az-Zuhaili penerapan yang dilakukan di Kost Griya Putri tergolong dalam perselisihan kedua belah pihak yang terjadi ketika pemanfaatan barang telah digunakan. Sehingga hukum akad yang berlaku di Kost Griya Putri adalah akad fāṣid, karena tidak terpenuhinya syarat keabsahan akad. Maka dalam masa sewa yang tersisa harus mengulang/memperbarui kembali akadnya. Bilamana tidak mengulang/ memperbarui akad, maka transaksi ijarah yang dilakukan tida sah.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial Law, Islamic Contract Law) > 18012709 Ijarah, Ju’alah, ‘Iwadl (Kontrak Kerja, Sewa-menyewa, Upah)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Muh Hamim
Date Deposited: 23 Aug 2019 05:43
Last Modified: 23 Aug 2019 05:43
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/616

Actions (login required)

View Item View Item