Hukum Waris Bagi Anak Dari Hasil Pernikahan Beda Agama Menurut Madzhab Syafi'i dan Madzhab Hanafi (Analisis Terhadap Pernikahan Beda Agama WNI yang Dilakukan di Luar Negeri)

ASYAFI'I, ADHE RIDHO (2016) Hukum Waris Bagi Anak Dari Hasil Pernikahan Beda Agama Menurut Madzhab Syafi'i dan Madzhab Hanafi (Analisis Terhadap Pernikahan Beda Agama WNI yang Dilakukan di Luar Negeri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
halaman pra.pdf

Download (733kB)
[img] Text
BAB I..pdf

Download (685kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (553kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (191kB)
[img] Text
daftarpstaka.pdf

Download (232kB)
[img] Text
Daftar Riwayat Hidup.pdf

Download (293kB)

Abstract

Pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri merupakan masalah khilafiyah dalam hukum Islam. Pernikahan tersebut banyak terjadi dan kita jumpai di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan selebritis. Pernikahan yang dilakukan oleh mereka tidak lagi didasarkan pada satu akidah agama, melainkan mereka hanya berdasarkan pada cinta. Fenomena pernikahan beda agama yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia bisa menimbulkan berbagai macam permasalahan dari segi hukum, seperti dalam masalah hukum kewarisan. pernikahan merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam kehidupan manusia, karena dengan proses pernikahan akan terjadi saling mewarisi. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai hukum waris anak dari pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri menurut madzhab Syafi'i dan Hanafi, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya hukum waris anak dari pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri menurut madzhab Syafi'i dan madzhab Hanafi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian bibliographich research atau penelitian berdasarkan kepustakaan. Sedangkan pengumpulan datanya, penulis menggunakan dokumentasi. Dalam penelitian ini, penulis mencari data mengenai pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri dan kewarisan beda agama dalam literatur-literatur ilmiah, dokumen resmi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pembahasan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa menurut madzhab Syafi'i, anak dari pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri dianggap sebagai anak yang sah apabila anak tersebut dilahirkan dari pernikahan dengan wanita ahli kitab dengan syariat islam, karena pernikahan dengan wanita ahli kitab dihalalkan oleh Allah SWT Sedangkan menurut madzhab Hanafi anak tersebut tidak sah,karena pernikahan beda agama yang dilakukan di luar negeri tidak diperbolehkan,sebab seorang muslim yang diluar negara islam tidak bisa dikenai hukum islam. Adapun mengenai hukum warisnya, menurut madzhab Syafi'i anak dari pernikahan beda agama yang dilakukan diluar negeri bisa mendapatkan warisan seperti yang ditentukan di dalam hukum waris islam asalkan dia tidak berbeda agama. Sedangkan menurut madzhab Hanafi, anak tersebut tidak bisa mewarisi dari bapaknya dan hanya bisa mewarisi dari pihak ibu dan keluarga ibunya.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012812 Mawaris (Inheritance)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Muh Hamim
Date Deposited: 26 Jun 2019 02:57
Last Modified: 26 Jun 2019 02:57
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/458

Actions (login required)

View Item View Item