Kebermaknaan Hidup Lansia Pengamal Thoriqoh (Studi Kasus pada Pengamal Thoriqoh Naqsyabandiyah-Kholidiyah di Pondok Pesantren As-Surrur, Ds. Sobontoro, Kec. Karas, Kab. Magetan)”

Jazila, Ma'rufah (2022) Kebermaknaan Hidup Lansia Pengamal Thoriqoh (Studi Kasus pada Pengamal Thoriqoh Naqsyabandiyah-Kholidiyah di Pondok Pesantren As-Surrur, Ds. Sobontoro, Kec. Karas, Kab. Magetan)”. Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.

[img] Text
933407316_prabab.pdf

Download (252kB)
[img] Text
933407316_bab1.pdf

Download (193kB)
[img] Text
933407316_bab2.pdf

Download (294kB)
[img] Text
933407316_bab3.pdf

Download (118kB)
[img] Text
933407316_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[img] Text
933407316_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (165kB)
[img] Text
933407316_bab6.pdf

Download (38kB)
[img] Text
933407316_daftarpustaka.pdf

Download (155kB)
[img] Text
933407316_suratpernyataan.pdf

Download (725kB)

Abstract

ABSTRAK MA’RUFAH JAZILA, 2021. “KEBERMAKNAAN HIDUP LANSIA PENGAMAL THORIQOH (STUDI KASUS PADA PENGAMAL THORIQOH NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYAH DI PONDOK PESANTREN AS-SURRUR DS. SOBONTORO, KEC. KARAS, KAB. MAGETAN), Skripsi, Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri. Dosen Pembimbing (1) Prof. Dr. H. Moh. Asror Yusuf, M. Ag dan Dosen Pembimbing (2) Syafruddin Faisal Thohar M. Psi. Kata kunci: Kebermaknaan hidup, Lansia, Pengamal thoriqoh. Penelitian ini adalah sebuah kajian psikologi yang ferfokus pada rasa kebermaknaan hidup lansia pengamal thoriqoh. Objek lansia diambil dengan alasan berdasar dari sebuah realita umum dimana apabila seseorang menghadapi usia senja/lansia, mereka akan mulai kehilangan satu-persatu kenikmatan hidupnya, baik kesehatan, jaringan/koneksi, jabatan, setatus dll. Dalam kondisi tersebutlah banyak dari mereka mengalami kegelisahan hidup apabila orientasi dalam hidupnya keliru. Sehingga para lansia harus benar-benar memiliki suatu pandangan yang tepat dan bijak dalam menjalani sisa umurnya yang sudah mulai dimakan usia. Selanjutnya, riset ini dilakukan terhadap pengamal Thoriqoh Naqsyabandiyah-Kholidiyah yang telah berusia hampir 1 abad di desa sebelah utara kota Magetan (Sobontoro). Thoriqoh tersebut sampai sekarang dipimpin oleh seorang Mursyid yaitu kyai Muhtarom dan memiliki pengikut sekitar kurang lebih 500 jamaah yang tersebar di berbagai wilayah di daerah Magetan dan sekitarnya (Meliputi: Madiun, Ngawi, Seragen DLL). Riset ini mengambil subjek berjumlah 9 orang. Selain itu, sebagai pisau analisis, penelitian ini menggunakan teori dari Victor Frankl mengenai kebermaknaan hidup. Paduan analisis teori Frankl dan balutan nilai-nilai spiritualitas agama dan thoriqoh dalam Islam akan menjadi kajian dan alur utama dari riset ini. Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus menjadi metode yang diambil. Dalam skripsi ini, penulis melibatkan 9 orang subjek yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan berusia 60 tahun lebih. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan dan verifikasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari secara singkat terbagi menjadi 3 poin, yaitu: Pertama, kebermaknaan hidup menurut pengamal Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah di bawah bimbingan Kyai Muhtarom Dimyati pada Pesantren As-Surur, Ds. Sobontoro, Kec. Karas, Kab. Magetan adalah perasaan selaras, seimbang dan harmoni antara kehidupan di dunia dan akhirat (fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah). Perasaan tersebut muncul ketika para lansia pengamal tarekat merubah pola dan arah hidupnya dengan Allah sebagai tujuan dan maksud hidupnya. Kedua, proses tercapainya kebermaknaan hidup pengamal Thoriqoh Naqsyabandiyah Kholidiyah pada Pesantren As-Surur penelitian ini disimpulkan menjadi 4 tahapan. Yaitu: 1. Tahap derita (penghayatan tanpa makna, pengalaman tragis) 2. Tahap penerimaan diri (pengubahan sikap, pemahaman diri) 3. Tahap penemuan makna hidup (penentuan tujuan hidup dan penemuan makna hidup) dan ke-4 adalah Tahap realisasi makna (kegiatan terarah, keikatan diri dan menemukan makna hidup) sedangkan poin ketiga adalah mennai strategi para pengamal thoriqoh untuk menemukan kebermaknaan hidup terdiri dari 6 proses penting. Diantaranya adalah: 1. Pemahaman diri (self insight) 2. Makna Hidup (the meaning of life) 3. Pengubahan sikap (changing attitude) 4. Keikatan diri (self commitment) 5. Kegiatan terarah (directed activities) dan ke-6. Adalah Dukungan sosial (social support

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2203 Philosophy > 220315 Philosophy of Religion
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Psikologi Islam
Depositing User: Ma'rufah Jazila
Date Deposited: 01 Mar 2022 04:24
Last Modified: 01 Mar 2022 04:24
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/3634

Actions (login required)

View Item View Item