Telaah Nalar Fikih Husein Muhammad Tentang Tinjauan Kebolehan Imam Salat Jumat Bagi Perempuan

Algiffary, M Nabila (2020) Telaah Nalar Fikih Husein Muhammad Tentang Tinjauan Kebolehan Imam Salat Jumat Bagi Perempuan. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
931104916 prabab.pdf

Download (3MB)
[img] Text
931104916 bab1.pdf

Download (5MB)
[img] Text
931104916 bab2.pdf

Download (2MB)
[img] Text
931104916 bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img] Text
931104916 bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text
931104916 bab5.pdf

Download (641kB)
[img] Text
931104916 daftar pustaka.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian dilatar belakangi oleh pandangan Husein Muhammad tentang hukum imam salat jumat bagi perempuan. Dalam karyanya fikih perempuan, ia memandang bahwa perempuan boleh menjadi imam salat secara mutlak. Pandangan ini berbeda dengan mayoritas ulama empat mazhab. Pemikiran Husein Muhammad tentu saja tidak lahir dari sebuah ruang kosong. Sebagai intelektual dengan tradisi kitab kuning yang kuat, ia justru mempunyai pemikiran yang berbeda dengan arus mayoritas Kiai atau tokoh yang juga punya tradisi kitab kuning yang kuat. Hal ini tentu sangat menarik untuk dikaji. Untuk dapat mendapatkan jawaban atas pemikirannya, peneliti mengkaji nalar fikihnya, sebab nalar seseorang akan menentukan produk pemikiran yang dihasilkan. Jenis penelitian ini bersifat penelitian pustaka (library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data dalam bentuk naskah dan tulisan dari buku-buku yang bersumber dari literatur kepustakaan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek adalah karya pemikiran Husein Muhammad. Dalam meneliti nalar fikih husein muhammad, dan secara khusus meneliti tentang tinjauan kebolehan imam salat Jumat bagi perempuan, maka perlu pendekatan yang sesuai dengan tema yang diangkat. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kritik nalar Abed al-Jabiri. Pendekatan ini digunakan untuk memahami nalar fikih Husein Muhammad tentang tinjauan kebolehan imam salat Jumat bagi perempuan yang ditulis dalam karya literaturnya fikih perempuan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah, (1) Husein Muhamad secara mutlak membolehkan perempuan menjadi imam salat. Ta menyandarkan pendapatnya kepada ulama klasik seperti, Abu Saur, Ibnu Jarir at-Thabari dan Imam Muzani, dengan merujuk pada hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dari Ummu Waragah. (2) Dalam mengkonstruk nalar fikihnya, Husein Muhammad mengkombinasikan nalar Abed al- Jabiri, dimana penalaran irfani beroperasi ketetapan hati Husein Muhammad yang membuatnya semakain yakin dengan upayanya tentang persamaan status laki-laki dan perempuan. Husein Muhammad memadukan dengan mengoperasikan nalar burhani sebagai penalaran pokok dan dasar dalam membangun tinjauan, terutama dalam permasalahan imam salat jumat bagi perempuan. Sedangkan nalar bayani beroperasi pada upaya Husein Muhammad dalam menafsirkan dan memproduksi teks sumber hadis tentang imam perempuan. Hasilnya peneliti melihat adanya imbas kausalitas produk pemikiran Husein Muhammad dengan latar belakang aktivitasnya dengan diperkuat keyakinan hasil kontemplasinya, yang mana dasar penalaran dan kontemplasi ini yang akan menuntun Husein Muhammmad dalam membaca turast, dan menghasilkan produk yang berbeda dengan mayoritas ulama lainya.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation (Logika dan penalaran Hukum)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mokamad Mahbub Junaidi
Date Deposited: 24 Nov 2021 02:51
Last Modified: 24 Nov 2021 02:51
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/2807

Actions (login required)

View Item View Item